Kita Tetap Sahabat

Untuk teman kelasku sewaktu di Sekolah Dasar, kemudian menjadi teman yang akrab dan hingga aku merasa dia adalah sahabatku di SMP hingga kini.

Untuk sejenak aku berpikir, "apa arti sahabat?". Bagiku, meski hanya memiliki satu sahabat, itu sudah cukup. karena aku bisa menceritakan semua yang aku pikirkan kepadanya. semuanya! semua tentang apa yang membuatku bahagia, dan yang membuatku sedih. juga mendengar keluh kesahnya. saling memberi solusi terhahadap masalah masing-masing. memberi kritik jika kita keliru.

Menyadari sisi diriku yang seperti ini, aku merasa diriku ini egois. dasarnya kepribadianku dan kepribadianmu berbeda. kau benar benar orang yang mudah bergaul dengan orang lain. sedangkan aku/ itulah kenapa aku berpikir memiliki satu teman yang bisa dipercaya sudah cukup. dan aku merasa kau mulai menjauh dengan duniamu yang baru.

Awalnya kita hanya pergi bersama untuk menonton event cosplay. Kemudian kau mulai berpikir menjadi cosplaer itu keren. Sebenarnya aku pun berpikir sama. tapi tidak ada minat sama sekali menjadi cosplayer. aku bilang itu bagus jika kau menjadi cosplayer. Waktu berlalu, kita tidak saling komunikasi. aku bahkan tidak tahu bahwa kau baru masuk rumah sakit. bahkan satu minggu di rumah sakit. tanpa memberi kabr bagaimana keadaanmu kepadaku. aku merasa dilupakan.

Apa kau tahu? aku bertanya kepada Agung, apa dia tahu kondisimu. Dan dia bilang tahu. Dia bahkan menjengukmu bersama Wildan-tanpa aku. iya, tanpa aku. mungkin bagimu sepele, tapi untukku yang tak pernah sedekat ini berteman seperti aku berteman dengan kalian bertiga merasa kecewa. sedih. Aku merasa seperti tiak dianggap. Apakah aku bahkan ada di pikiran kalian?

Untuk kalian, yang saat aku sedih bisa bangkit dengan ingatan kita bersama dulu, aku tidak tahu harus bagaimana. Bukankah kau sangat beruntung, Jeng? dari awal kau memang lebih beruntung dariku. teman? keluarga?

Karena itu, bisakah kau tidak cemburu kepada orang lain? awal kita mulai menjauh dulu. Aku merasa cukup hanya dengan pergi bersamamu. Aku sadar, kita masing-masing memiliki kehidupan sosial sendiri. Jadi meski kita sudah jarang sekali komunikasi-sampai tidak tahu apa yang ingin aku ceritakan kepadamu, aku harap kita semua hidup dengan baik. Hidup dengan baik dan ingat satu sama lain. Bagiku itu cukup..

Apa kau membaca ini? karena kau sahabatku. aku benar benar nyaman saat menceritakan apa yang aku alami kepadamu. saat ada hal buruk terjadi, aku juga akan disana mendengar ceritamu.

Dan saat kau datang mengunjungiku, saat Kau, Wildan, juga Agung mengunjungiku, aku akan sangat bahagia. Aku selalu menunggu hal itu terjadi. Sungguh..

EEiiiiiii... dari tadi kenapa air ini keluar dari mataku? menyebalkan!

Ini Awal yang Baru. Aku Harap..

 Salam kenal,

Panggil aku Tsuki. Tsuki itu artinya 'bulan' dalam bahasa jepang. bukan bulan yang berarti 'month' tapi 'moon'. Karena arti dari nama asliku sama, aku putuskan untuk memakainya.
Ada banyak sekali kekhawatiran dalam diriku, mulai dari yang sepele sampai yang mungkin tidak dipikirkan orang lain.

Aku bukan tipe orang yang mengutarakan perasaan dan isi pikiranku secara langsung. Jadi aku putuskan untuk menulisnya disini. terkadang aku ingin menulis, tapi sudah bingung dari dan akan berhenti sampai dimana kisahku ini. Mulai sekarang aku hanya akan menulis dan terus menulis lagi.

Mohon bantuannya ^^

Ah.. Entah nanti yang aku tulis termasuk hal buruk tentang sisi diriku di masa lalu atau bukan, Atau bahkan sisi buruk keluargaku sendiri. aku tidak berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang seharusnya orang lain tidak tahu. Karena dari hati yang paling dalam aku telah ikhlas menerimanya,
Jika kalian mengenalku, kemudian memutuskan untuk berpaling, itu tiak apa.
tapi jika tetap di sisiku, seolah tidak pernah membaca apapun disini. Kenapa aku jadi merasa buruk? Aku hanya tidak tahu akan bersikap seperti apa.